![]() |
Cara terbaik menikmati hidup :3 [Tinabo Island] |
Weekend, siang hari yang terik
di bulan yang seharusnya sudah masuk musim hujan, di dalam kamar, menatap layar
laptop, itu aku.
Me: Mmmm.. Kerang Ajaib dapatkah kau
membantuku mengambil keputusan?
Kerang Ajaib: Apa yang membuatmu gelisah?
Me: Haruskah aku melanjutkan menulis blog
lagi? >.<
Kerang ajaib: Tentu saja, anak manis! :9
:9
Me: Puja Kerang Ajaiiiiib!!!!
LULULULULULU!!
Well… then here I am, coming
back to my own creation world... Yeayyy *lari-lari di pasir sambil bawa papan
tulisan “Welcome back, Me!!”
Tapi karena kebanyakan perjalanan tersebut dilakukan ditengah-tengah
low-season-audit yang tetap saja lembur-lembur juga :/ well, aku ga sempet
poles-poles ini blog dengan jejak-jejak main aku, padahal as some people know,
blog aku memiliki ciri khas very-detail-oriented
karena keinginan besarku ngeblog
adalah mengajak kalian seolah-olah berada bersamaku di saat aku melakukan
perjalanan dengan hanya membaca deretan kata yang puaaaaanjaaang sekali ini.
Nah, bagaimana sekarang mau cerita detail kalau perjalanannya saja sudah
berbulan-bulan yang lalu. Huhuhuhu..
Well.. aku tetap putuskan
beberapa perjalanan sebelumnya satu persatu akan diposting dengan ingatan aku
yaa well apa adanya, karena jujur belakangan ini aku sudah sering lupa
contohnya saja waktu kemarin di-surprise-in
ulang tahun sama temen kerja. Aku bingung gitu kok lilinnya berangka 26 yah?
Rasa-rasanya harusnya 20 lho?! *iya neng kamu masih umur 20 ketika itu 6 tahun
yang lalu sambil toyor kepala sendiri >,<*
Tapi masih tapi, sebelum
bernostalgia dengan perjalanan-perjalanan sebelumnya, postingan pembuka
perjalanan di 2017 ini, aku suguhi kalian dengan perjalananku ke Surganya Keindahan Laut Takabonerate berlokasi di Kepulauan Selayar, Makassar yang
aku kasih two thumbs up kalo perlu tambahin ni dua jempol kaki. Aseelliiikk!!!
Ngeselin banget!! Keren bangettt!! Wahh kalian harus kesana!! Sumpah!! Gak akan
nyesel, gak akan rugi!! Malah bikin kangen kayak dia ngajakin balik lagi
kesana! Hiks
Perjalanan panjang ditandai
dengan mengangkasanya pesawat berlogo singa merah dari Bandara Soetta menuju
Sultan Hasanuddin, Makassar. Setelah 2,5 jam “duduk” di udara, kami bertiga
sampai di Makassar jam 08.00 WITA. Kami? Oiya nyaris kan lupa menyebut formasi
perjalanan ini. Hehehe. Aku berangkat dari Jakarta bersama Bang Roni dan Melvin,
sementara Suryo terbang dari Bali.
Temen: Semuanya cowok?
Aku: Yes
Temen: Lah lu tidurnya gimana?
Aku: Ya tinggal tidur aja, so what?
Temen: Tapi itu kan cowok semua
Aku: Terus gw harus batalin perjalanan gw dimana itu tiket pp uda dibeli
(ditalangin Bang Roni pula) karena 1 cewe yang lain batal dan gw terlanjur
punya bayangan Takabonerate di mata gw? Duh nggak gw banget plisss
Temen: Yauda hati-hati nak kamu disana, jadi princess 6 hari
dikelilingin cowok-cowok
Aku: Zzzzzzzz![]() |
Diambil dar Mbah-Google karena lupa dokumentasiin sendiri T.T |
Yuk.. balik ke Makassar..
Di bandara Makassar kami disambut oleh 1 teman yang sudah duluan sampai
di sana, which is Suryo. Lebih tepatnya kami yang nyamperin doi sih secara doi
lagi tidur asyik ala-ala Hawaii pake kaos kutang lengan buntung dan celana
pendekan, serta kacamata hitam kayak tukang pijet *sorry Yo gatel ni lidah
hehe* di “sofa” ban truk super besar warna pelangi yang di jajarkan rapi di
luar pintu kedatangan bandara Sultan Hasanuddin. Kelakuannya yang sok exotic
itu sepertinya dipengaruhi juga oleh festival marathon yang diikutinya, sejauh
42.195km di Bali, tepat sebelum cerita perjalanan Takabonerate ini dibuat. Naaah,
marathon sejauh itu saja dilakonin dengan penuh kesabaran dan ketekunan lho,
kebayang kan kalo nanti dia sudah jadi suami?! Semoga Beruntung banget
deh istrinya!! :P
Perjalanan menuju Takabonerate, kami menggunakan jalur darat dan laut
karena memang belum ada jalur penerbangan sampai ke sana. Well, di Pulau
Kayuadi sedang dibuat bandara dan mungkin akan rampung dalam 1-2 tahun ke depan. Dan memudahkan para traveler meyambangi Takabonerate sebagai tempat wisata
yang bisa banget ngalahin Bali in my perception! Tapi gw yakin harga tiket
pesawat ke sana bakal segila ke Papua! ^,^
Dari bandara, kami order Grabcar menuju Terminal Malengkeri untuk
mengejar bus yang menuju Pelabuhan Bira. Perjalanan menuju Malengkeri melalui
jalan tol yang betul-betul bebas hambatan! Luar biasa! Tidak seperti di tol di
Jakarta >n<. Setelah 1 jam di jalan, ternyata benar saja kami ketinggalan
bus ke Bira/Pammatata. Jadilah kami menyewa mobil omprengan yang mau langsung
mengangkut kami. Fyi, kapal terakhir yang berangkat dari Pelabuhan Bira ke
Selayar adalah jam 4 sore. Dengan perjalanan darat Bira-Selayar memakan waktu 6
jam perjalanan jelas membuat kami was was apakah driver bisa mengantarkan kami
tepat waktu. Untuk kalian yang punya dana lebih, baiknya pesan tiket pesawat
saja dari Makassar ke Selayar. Harganya cukup mahal sih untuk penerbangan singkat
35 menit yaitu sekitar IDR 400k – 500k, tapi berguna banget memangkas
perjalanan darat selama 7 jam ditambah 2 jam di laut.
Dan ternyata?! Drivernya bisa tepat waktu doong sampai di Pelabuhan Bira
jam 3.45 WITA dengan sekitar 20 menit dipotong jam makan siang karena drivernya
kelaperan. Sambil turun dari mobil, dia teriak “sudah setengah perjalanan kok” menjawab
kami yang bertanya apa mungkin sampai tepat waktu padahal sudah jam 1 siang.
Well, perut laper sih tapi dari pada ketinggalan kapal lagi kan? Tapi
masih tapi, jangan tanya bagaimana gaya menyetir driver di daerah ini. Tidak
ada yang patut dicontoh sama sekali apalagi dijadikan calon suami! Duh nggak
deh! *ketok-ketok kepalan tangan bolak-balik meja-kepala* Kenapa? Karena
sepertinya si driver saja gak sayang sama diri sendiri apalagi sama istrinya
nanti? *kyaaa* Nggak gitu ding! Maksudnya yah, si driver nyetirnya ugal-ugalan
banget, nyalinya ngelebihin orang-orang yang berbondong-bondong ngantri
Histeria di Dufan! Suatu kali si driver menyalip mobil jalan mobil di depan
tapi tipis banget jaraknya dengan mobil yang lawan arah depan mobil kita dan
*AAARRGHH”, keluarlah teriakan lumayan kenceng ku diiringi lafal istigfhar yang
bikin orang-orang semobil nengok ke aku dan bilang “gak apa-apa Diana, masih
jauh kok jaraknya”. *ndasmu kui masih jauh, dada gw sesek liat maut di depan
mata* >n< kesel lagi wkwkwk
Ok, back to Bira. Penyebrangan ke Selayar memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sampai di Pelabuhan kami langsung naik bus Damri (kalau gak salah ingat) untuk menuju Pelabuhan Benteng, Selayar. Perjalanannya hanya 30 menit dan sampai di sana kami sudah menyewa mobil dari travel yang di jemput oleh Bang OG (sebelumnya aku tulis "Oge" yang belakangan aku ketahui doi dulu rocker berambut gondrong makanya dipanggil OG stands for Om Gondrong :P). Untungnya, Bang OG masih lebih manusiawi lah nyetirnya ketimbang driver Makassar. :3:3
Laut lepas Selayar, Makassar, Sulawesi Selatan ^n^ |
Daaaan… panjang sekali ya guys kalau harus aku ceritakan secara detail
perjalanan 6 hari ini yang di dominasi oleh darat-laut-darat-laut? Boleh kah
kali ini aku memangkasnya langsung ke poin-poin perjalanan? Yess, terima kasih,
aku sudah memutuskannya. :P
Berdasarkan rencana itinerary yang sudah dibuat seindah mungkin disertai
acara yang dipadatkan oleh ketua geng, Bang Roni, tapi namanya rencana manusia
tidak melulu berjalan sempurna. Kita sadar betul bahwa resiko ber-packer-an
sendiri lebih tinggi ketimbang ikut open trip walaupun aku pernah kok ikut open
trip yang itinerary nya juga berubah karena faktor inherent risks yang tidak
bisa kita hindari. sorry jadi pakai bahasa ekonomi :D
Teman Bang Roni yang ketika H-7 berjanji mau menyewakan kapalnya untuk
kami dan mengantarkan perjalanan Selayar-Tinabo-Tanjung Bira berakhir hanya
tinggal janji karena ada alasan tertentu yang membuatnya membatalkan janjinya cowok
emang gitu gak bisa dipegang janjinya. Jadilah ketiga laki-laki perkasa
*ehem* ini sibuk mencari kapal lain sana-sini, dan kali ini aku cuma bisa percayakan
saja pada mereka semua. Wkwkwk.
![]() |
Dimensi Coffee = Dimensi Resort. Penyelamat kami ketika gak dapet penginapan di Selayar :D Formasi kiri ke kanan: Melvin, Bang OG, Diana, Suryo, Roni, Bang Ruil |
![]() |
Salah satu pantai di Selayar :* (tolong jangan salfok sama "in frame" nya ya :P) |
Eitsss.. sebetulnya gak sia-sia banget sih, karena sebagai gantinya,
Bang OG mengajak kami ke salah satu spot snorkel di Pantai Timur Selayar.
Well, bisa membuat kami sejenak hepi-hepi melupakan Tinabo.
![]() |
Bawah laut di Pantai Timur Selayar, Makassar ^,^ |
![]() |
Foto bawah diambil dengan drone-sponsor-Bang Melvin :P |
Melaut ke Pulau Tinabo menghabiskan waktu sekitar 4 jam dari Kayuadi. Kapal besar milik Bang Sirajo terasa sangat mewah untuk kami berempat. Serasa orang kaya pake banget yang menyewa kapal besar untuk liburan, padahal nyatanya kita sesak lahiriyah dan batiniyah. HAHAHA ^n^
Next time guys, kalau kalian berniat mau ke Takabonerate, silahkan tanya ke Bang Sirajo kapan waktu yang tepat untuk kesana karena beliau tau kapan ombak yang bagus. Yang pasti, saranku jangan kesana pas libur lebaran kayak kami ini, nyusahin banget sebab banyak pemilik kapal yang menolak berlayar di moment lebaran yang ingin berkumpul dengan keluarga. Jadi jangan sok ngide seperti kami ya guys! Hahaha
Makanan wajib saat kunjungi Selayar: nasi santan + ikan bakar mmm..endesss.. Lokasi: "Warung Kita", Wisata Kuliner, Pelabuhan Benteng |
Formasi kiri ke kanan: Suryo, Diana, Risda, Melvin, Roni |
Ok, cukup sekilas cerita kepolosan anak baru di geng kita *ceileh uda
jadi gengster?* Wkwkwk
Kami sampai di Tinabo dengan seutuh ![]() |
Sesuatu banget ya Pulau Tinabo! ^n^ |
![]() |
Cuci mata yang keren begini nih, traveler \^n^/ |
Baby shark do do do do do do do |
![]() |
Bawah laut Tinabo. Airnya jernih banget kan?? ^^ |
Yesss… selesai sudah
perjalanan ke Tinabo ini. Next time jika masih diberi kesempatan, aku mau ke
sana lagi.. :D karena selain Tinabo-Harga-Mati, masih banyak pulau di kawasan
Takabonerate tersebut yang menunggu untuk dikunjungi. :3:3
Thanks, traveler. Keep traveling to explore yourself and God’s creation. See you in the next tracesme!
Btw, klik link dibawah ini untuk melihat video singkat perjalanan kami ke Tinabo yang dibuat oleh Bang Melvin ya, guys! Kalian bakal lengkap mupengnya deh. Hehehehe
Paradise of Takabonerate
Thanks, traveler. Keep traveling to explore yourself and God’s creation. See you in the next tracesme!
Btw, klik link dibawah ini untuk melihat video singkat perjalanan kami ke Tinabo yang dibuat oleh Bang Melvin ya, guys! Kalian bakal lengkap mupengnya deh. Hehehehe
Paradise of Takabonerate
![]() |
Laut Tinabo tampak atas diambil dengan drone-sponsor-Bang Melvin. Sungguh takjub! |
![]() |
Sunset oranye Tinabo Island yang tak terlupakan :3 |
![]() |
Pasir putih dan warna soft laut Tinabo ^.^ |
Sunrise di Tinabo Island :D |
![]() |
Just jump as high as you can to reach highest happiness :D |
![]() |
Sayang-dibuang ^n^ |
Oh iya! Nyaris lupa membeberkan
ringkasan biaya perjalanannya. Let’s check in the below guys!
Sewa mobil dari Terminal
Malengkeri ke Pel. Bira: IDR 400k
Tiket kapal laut Pel. Bira –
Pel. Pammatata (4 orang): IDR 96k
Penginapan di Selayar 2x &
Kayuadi (incl. makan): IDR 175k + 150k + 300k
Sewa kapal besar Kayuadi-Tinabo-Patumbukang:
IDR 5.000k
Sewa mobil di Selayar 2x +
bensin + tips: IDR 350k + 250k + 100k + 100k
Sewa alat snorkel di Selayar +
Tinabo: IDR 135k (2 orang) + 150k (3 orang)
Makan coto makassar (4 orang):
IDR 124k
Makan nasi santan + ikan bakar
(4 orang): IDR 130k (tergantung kalian pesan berapa banyak ikan)
Makan malam mie goreng di
Tinabo (5 orang): IDR 240k (plisss kalian jangan makan mie di sana mahal banget
x_x)
Sarapan 3 mie goreng + 1 nasi
goreng di Tinabo: IDR 70k
Sewa travel dari Selayar ke
Bandara Sultan Hasanuddin (4 orang) + charge masuk bandara: IDR 600k + 100k
Dan masiiih banyak lagi
biaya-biaya dadakan lainnya… pokoknya total biaya kami Jakarta-Makassar-Jakarta
sebesar IDR 10.248k, jadi kira-kira biaya per orang IDR 2.500k. Semakin banyak
yang ikut akan semakin lebih murah share cost per orangnya :D Bagaimana
tertarik ke Tinabo kah??
Catatan Tambahan:
Bang OG: yang mengantar kami selama di selayar sekaligus pemilik Dimensi Coffee
Bang Ruil: polisi yang betugas di Polres Selayar dan juga pemilik Dimensi Coffee
Bang Sirajo: pemilik kapal yang mengantarkan kami ke Tinabo Island
Jika kalian berniat ke Tinabo, mereka bisa membantu kalian guys! So, don't hesitate to contact me for more info! :D
Catatan Tambahan:
Bang OG: yang mengantar kami selama di selayar sekaligus pemilik Dimensi Coffee
Bang Ruil: polisi yang betugas di Polres Selayar dan juga pemilik Dimensi Coffee
Bang Sirajo: pemilik kapal yang mengantarkan kami ke Tinabo Island
Jika kalian berniat ke Tinabo, mereka bisa membantu kalian guys! So, don't hesitate to contact me for more info! :D
Dan harus baca sambil gigit jari sambil berpikir keras if i have no chance anymore to get lost in heaven like this place on this year *lonceng peak season mulai berbunyi*
BalasHapusSemoga bisa kesini yaa nanti ci, foto sunset nya seakan akan bilang, hi come on you need to relax and enjoy your life.
Hi Elyada! Yuks ke Tinabo masih ada kesempatan di Oktober tahun ini karena Pemdanya adain festival tahunan disana. Kalau mau aku kasih contact person nya. Dan plisss sist, buang jauh2 kebiasaan org Indo yg kalau mau cuti liburan aja masih mikirin kerjaan kantor! U have the rights to enjoy ur life to balance our-crazy-worklife sist! :3:3
Hapusit looks great to be lost in the beautiful place..nice photos by the way..
BalasHapusthank you anonymous! hopefully u'll get lost in somewhere beautiful place also with great people beside you!
HapusFhoto-fhoto nya bikin ngiler,.Ngebaca sambil ngebayangin traveling bareng diana, haha
BalasHapusAyok Mas Idris! Aku kan juga mau sekali-kali ngetrip bareng blogger termahsyur 2017 kayakmu, Mas! Yg tiap posting di IG langsung jutaan yg nge-like fotonya ahaha.. Ditunggu ajakannya yaah...
HapusAsyik sekali perjalanannya mbak, itulah Takabonerate. Jauh dan ya masih sangat terbatas fasilitasnya. Next time bisa jumpa di Selayar
BalasHapusAjak-ajak yaa kalo ada opentrip ke takabonerate
BalasHapus